Pohon Literasi adalah suatu bentuk gambaran pohon yang berupa tempelan-tempelan kertas yang disengaja berbentuk pohon untuk mencatat history buku yang telah dibaca dan ditulis di selembar daun yang berisi tentangidentitas buku yang telah dibaca seperti judul, penulis, dan penerbit.
Manfaat Pohon Literasi bagi siswa yaitu:
Dengan membaca, kinerja otak jadi berfungsi secara lebih maksimal. Otak akan bekerja dengan keras untuk menampung segala informasi yang telah didapatkan siswa dari kegiatan membaca buku tersebut. Layaknya pisau yang diasah akan semakin tajam, hal ini juga berlaku pada otak manusia. Jika otak manusia selalu digunakan setiap hari untuk mendapatkan informasi, seperti membaca buku, maka kemampuan otak manusia akan semakin meningkat pula.
Buku adalah jendela dunia. Pernah mendengar ungkapan seperti itu? Ya, ungkapan itu benar adanya. Dengan membaca buku, ilmu pengetahuan dan wawasan yang siswa Anda miliki akan semakin meningkat. Walaupun dalam hal ini siswa Anda hanya membaca buku cerita, seperti cerpen dan cerita rakyat, mereka tetap mendapatkan ilmu pengetahuan dan wawasan dari kegiatan membaca tersebut. Bukan berarti setiap orang akan kelihatan lebih pintar jika buku yang dibacanya adalah buku nonfiksi atau buku-buku rumus.
Orang yang rajin membaca secara tidak sadar dapat merasakan bahwa kepekaannya terhadap suatu informasi akan semakin menajam. Misalnya ketika membaca sebuah novel, secara tidak langsung pembaca akan merakit segala macam informasi yang mereka dapatkan dari dalam cerita dan mengikuti perkembangan dari informasi yang mereka dapatkan, seperti sebuah hubungan sebab akibat dari sebuah konflik.
Dengan membaca, kemampuan siswa dalam berpikir kritis pun akan semakin meningkat. Misalnya ketika membaca sebuah novel, maka siswa akan mengumpulkan informasi yang mereka dapatkan tersebut dan merangkainya ke dalam sebuah peta pemikiran sebab akibat dari suatu konflik tersebut.
Selain itu, dengan literasi konsentrasi siswa akan semakin meningkat. Hal ini tidak bisa dirasakan perubahannya secara langsung, karena bisa dipastikan bahwa tidak semua siswa senang membaca buku.
Secara umum, sedari kecil siswa dilatih untuk berhitung, berbicara dan menggambar. Jarang sekali siswa akan dilatih untuk merangkai kata. Oleh karena itu, dengan adanya pohon literasi sangat diharapkan bahwa kemampuan siswa dalam merangkai kata atau menulis semakin meningkat.