Readhaton
Membaca Massal selama 45 menit
Membaca Massal selama 45 menit
Readathon merupakan salah satu jenis kegiatan literasi sekolah. Secara etimologis, istilah readathon berasal dari dua kata, yaitu kata read (membaca) dan marathon (lari jarak jauh). Secara semantis leksikal, readathon bisa berarti membaca bersama-sama dalam jangka waktu tertentu tanpa berhenti.
Jenis membaca, cara, proses, jangka waktu, dan hasil membaca dalam readathon tidak terlepas dari sejarah marathon yang diadopsi dalam kegiatan literasi. Dalam sejarah, marathon berasal dari Yunani. Konsep marathon digunakan untuk mengacu pada sekelompok prajurit Yunani yang berlari tanpa henti sejauh 42 km dari garis depan medan perang menuju markas besar agar bisa menyampaikan pesan penting untuk menyelamatkan bangsanya. Dari acuan historis dan adopsi kata tersebut, readathon berarti membaca bersama-sama dalam keadaan senyap tanpa henti selama 42 menit untuk memperoleh informasi penting dari bahan bacaan yang dibacanya.
Peserta readathon di sekolah terdiri dari seluruh siswa dengan bimbingan guru. Secara prosedural, guru terlebih dahulu memberitahukan tujuan/maksud readathon, teknik membaca, waktu membaca, dan tindak lanjutnya. Tujuan readathon antara lain untuk menumbuhkan minat dan motivasi membaca, membiasakan membaca secara aktif, dan membangkitkan semangat akan pentingnya ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan membaca buku. Waktu yang diberikan untuk membaca selama 45 menit. Setiap siswa memilih dan menyiapkan buku masing-masing. Buku yang dibaca bisa tematik maupun pilihan siswa sesuai minat, kebutuhan, dan kesesuaian, baik buku fiksi, buku non-fiksi, buku teks, maupun buku referensi lainnya.